TikTok Kembali! Apple dan Google Pulihkan Aplikasi di AS Setelah Sebulan Diblokir

Rohmat

Apple dan Google akhirnya mengembalikan aplikasi TikTok ke dalam katalog digital mereka di Amerika Serikat (AS) pada Kamis (13/2) malam waktu setempat. Keputusan ini diambil setelah hampir satu bulan aplikasi berbagi video tersebut tidak tersedia akibat kebijakan larangan yang diberlakukan pemerintah AS.

Berdasarkan laporan Bloomberg yang dikutip oleh TechCrunch pada Kamis (13/2), pengguna di AS kini dapat kembali mengunduh TikTok melalui toko aplikasi Apple dan Google. Keputusan ini terjadi setelah Jaksa Agung AS, Pam Bondi, mengonfirmasi melalui surat bahwa pelarangan tidak akan segera diterapkan.

Selain TikTok, perusahaan teknologi raksasa Apple dan Google juga mengaktifkan kembali aplikasi lain yang dimiliki oleh ByteDance, induk TikTok, yang sebelumnya dihapus demi mematuhi regulasi pemerintah AS. Beberapa aplikasi yang dikembalikan ke toko digital termasuk CapCut, sebuah perangkat lunak pengedit video, serta Lemon8, platform media sosial yang berorientasi pada gaya hidup.

Kekhawatiran terhadap keamanan nasional menjadi pemicu utama langkah pemerintah AS terhadap ByteDance, perusahaan berbasis di Tiongkok. Presiden AS Joe Biden, pada tahun sebelumnya, mengesahkan undang-undang yang mewajibkan ByteDance untuk melepas kepemilikannya atas TikTok di AS kepada entitas non-Tiongkok sebelum 19 Januari 2025. Jika tidak, aplikasi tersebut akan menghadapi larangan total di wilayah AS.

Undang-undang tersebut juga mencantumkan sanksi finansial besar bagi platform yang tetap menyediakan TikTok dalam katalog mereka, meskipun larangan resmi belum diberlakukan.

Namun, situasi berubah setelah Donald Trump dilantik sebagai Presiden AS pada 20 Januari 2025. Trump menandatangani perintah eksekutif yang menunda batas waktu pelarangan TikTok, memberikan ByteDance tambahan waktu selama 75 hari untuk menemukan pembeli yang sesuai bagi operasionalnya di AS.

Dengan adanya perintah eksekutif tersebut, TikTok segera mengaktifkan kembali layanannya di AS. Penyedia infrastruktur teknologi seperti Oracle juga mulai kembali menyediakan layanan mereka untuk aplikasi tersebut.

Meski begitu, Apple dan Google sempat menunda pengembalian TikTok ke dalam toko aplikasi mereka karena larangan resmi hanya ditangguhkan, bukan dicabut sepenuhnya.

Menurut data dari perusahaan analitik Sensor Tower, TikTok menduduki peringkat kedua sebagai aplikasi yang paling banyak diunduh di AS pada tahun sebelumnya, dengan jumlah pengunduhan mencapai 52 juta kali.

Di tengah ketidakpastian mengenai keberlanjutan TikTok di AS, beberapa platform media sosial lain mencoba mengambil peluang untuk memperluas basis pengguna mereka. Sebagai contoh, platform X dan Bluesky meluncurkan fitur umpan video vertikal untuk menarik pengguna yang terbiasa dengan tampilan khas TikTok, sementara Meta mengembangkan aplikasi pengeditan video yang menyerupai CapCut untuk menawarkan alternatif bagi pengguna TikTok.

Also Read

Tags

Leave a Comment