Pasangan ganda putri Indonesia, Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti, berhasil meraih gelar juara Thailand Masters 2025. Mereka menaklukkan wakil tuan rumah dalam laga final yang berlangsung sengit hingga rubber game.
Lanny/Fadia berhadapan dengan duet Thailand, Laksika Kanlaha/Phataimas Muenwong, di partai puncak yang digelar di Nimibutr Stadium, Minggu (2/2/2025) sore WIB.
Meski sempat tertinggal lebih dulu setelah kehilangan gim pertama, mereka mampu bangkit dan mengunci kemenangan dengan skor 15-21, 21-13, 21-8.
Pada awal gim pertama, pertarungan berjalan ketat. Lanny/Fadia sempat memimpin 10-7, namun pasangan Thailand tak tinggal diam dan berhasil menyamakan kedudukan. Saat jeda interval, Lanny/Fadia hanya unggul tipis 11-10.
Selepas itu, pertandingan kian menegangkan. Setelah imbang 13-13, Lanny/Fadia melakukan sejumlah kesalahan beruntun.
Momentum ini dimanfaatkan lawan yang mencetak tujuh poin berturut-turut, hingga mencapai game point di angka 20-14. Akhirnya, Lanny/Fadia harus merelakan gim pertama dengan skor 15-21 setelah gagal mengembalikan smes lawan.
Memasuki gim kedua, Lanny/Fadia tampil lebih percaya diri. Mereka langsung tancap gas dengan keunggulan 7-1. Konsistensi permainan mereka berlanjut hingga interval, di mana mereka memimpin 11-7.
Usai jeda, Lanny/Fadia semakin dominan, memperlebar jarak menjadi 16-8. Kesalahan servis dari Muenwong memberi pasangan Indonesia game point di posisi 20-13, yang berhasil mereka eksekusi dengan baik untuk memaksakan rubber game.
Di gim penentuan, Lanny/Fadia tampil luar biasa. Mereka memanfaatkan kesalahan-kesalahan sendiri yang dilakukan lawan untuk unggul 7-2.
Setelah skor menunjukkan 8-4, Lanny/Fadia melesat tanpa ampun dengan meraih sembilan poin berturut-turut, menciptakan jarak yang jauh di 17-4.
Dengan performa solid, mereka menutup pertandingan dengan kemenangan telak 21-8, sekaligus mengamankan gelar juara Thailand Masters 2025.
Kemenangan ini menjadi bukti ketangguhan Lanny/Fadia dalam menghadapi tekanan, serta kemampuan mereka untuk bangkit dari ketertinggalan dan mendominasi di momen krusial.