Cara Perawatan Gigi Sensitif agar Tidak Ngilu dan Tetap Sehat

El Fatih Setiawan

Gigi sensitif merupakan masalah yang cukup umum dialami oleh banyak orang, ditandai dengan gejala gigi ngilu yang muncul ketika mengonsumsi makanan atau minuman panas, dingin, manis, maupun asam. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh menipisnya lapisan enamel atau terbukanya lapisan dentin yang melindungi saraf gigi. Meskipun terasa sepele, gigi sensitif bisa mengganggu kenyamanan bahkan aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, penting untuk memahami penyebab serta cara merawat gigi sensitif agar tetap sehat dan tidak mudah ngilu.

1. Kenali Penyebab Gigi Sensitif Sejak Dini

Langkah pertama untuk mencegah gigi sensitif adalah mengenali penyebabnya. Gigi sensitif bisa timbul karena berbagai faktor, seperti menyikat gigi terlalu keras, menggunakan sikat gigi dengan bulu kasar, kebiasaan menggertakkan gigi, atau mengonsumsi makanan yang terlalu asam. Selain itu, penyakit gusi dan penurunan jaringan gusi juga dapat membuat akar gigi terbuka sehingga meningkatkan risiko sensitivitas.
Beberapa orang juga mengalami sensitivitas akibat prosedur perawatan gigi seperti bleaching atau scaling yang dilakukan tanpa pengawasan profesional. Dengan mengenali pemicu utamanya, kamu bisa menentukan langkah tepat untuk menghindari kerusakan lebih lanjut.

2. Gunakan Pasta Gigi Khusus untuk Gigi Sensitif

Salah satu cara paling mudah dan efektif untuk merawat gigi sensitif adalah dengan menggunakan pasta gigi khusus. Pasta gigi jenis ini diformulasikan dengan bahan yang mampu menutup tubulus dentin, yaitu saluran kecil yang menghubungkan permukaan gigi dengan saraf di dalamnya. Penggunaan rutin dapat membantu mengurangi rasa ngilu secara bertahap.
Pilih pasta gigi yang mengandung bahan seperti potasium nitrat atau stronsium klorida, karena keduanya terbukti efektif dalam menenangkan saraf gigi. Selain itu, hindari pasta gigi pemutih yang mengandung abrasif tinggi karena justru dapat memperparah kondisi gigi sensitif.

3. Gunakan Sikat Gigi dengan Bulu Halus dan Gerakan yang Lembut

Kebiasaan menyikat gigi dengan cara yang salah menjadi salah satu penyebab utama gigi sensitif. Banyak orang berpikir bahwa semakin keras menyikat gigi, semakin bersih hasilnya. Padahal, cara tersebut bisa mengikis lapisan enamel dan menyebabkan gusi turun. Gunakan sikat gigi dengan bulu halus serta lakukan gerakan melingkar lembut selama dua menit.
Jika memungkinkan, pilih sikat gigi elektrik dengan sensor tekanan untuk menghindari gesekan berlebihan. Menyikat gigi dua kali sehari sudah cukup, ditambah dengan berkumur menggunakan mouthwash bebas alkohol untuk menjaga kebersihan tanpa menyebabkan iritasi pada gusi.

4. Hindari Makanan dan Minuman Pemicu Sensitivitas

Gigi sensitif sangat mudah terpengaruh oleh makanan dan minuman tertentu. Hindari konsumsi minuman bersoda, makanan asam seperti jeruk dan tomat, serta makanan manis berlebihan yang dapat mempercepat erosi enamel. Bila kamu tidak bisa menghindarinya sepenuhnya, usahakan berkumur dengan air putih setelah makan untuk menetralkan kadar asam di dalam mulut.
Selain itu, hindari kebiasaan mengonsumsi makanan terlalu panas atau dingin secara bergantian karena perubahan suhu ekstrem bisa memicu rasa ngilu mendadak pada gigi sensitif.

5. Perhatikan Kebersihan Gigi dan Gusi Secara Menyeluruh

Menjaga kebersihan mulut secara menyeluruh merupakan kunci utama agar gigi tetap sehat. Gunakan benang gigi (dental floss) setiap hari untuk mengangkat sisa makanan di sela-sela gigi yang tidak terjangkau sikat. Plak yang menumpuk bisa menjadi penyebab utama sensitivitas karena memicu peradangan gusi dan menipiskan enamel.
Selain itu, gunakan obat kumur yang mengandung fluoride untuk memperkuat enamel sekaligus mencegah gigi berlubang. Fluoride juga membantu memperbaiki lapisan gigi yang mulai menipis akibat erosi ringan.

6. Rutin Periksa ke Dokter Gigi

Banyak orang baru pergi ke dokter gigi setelah mengalami rasa sakit hebat, padahal pemeriksaan rutin setiap enam bulan sekali dapat mencegah kerusakan sejak dini. Dokter gigi dapat mendeteksi tanda-tanda awal erosi enamel, penurunan gusi, atau infeksi yang menjadi penyebab utama gigi sensitif.
Jika dibutuhkan, dokter bisa memberikan perawatan tambahan seperti fluoride varnish, pelapis dentin, atau bahkan prosedur bonding untuk menutup area yang terbuka. Dalam kasus yang parah, perawatan saluran akar mungkin diperlukan untuk mengatasi sensitivitas yang disebabkan oleh saraf rusak.

7. Atasi Kebiasaan Buruk yang Merusak Gigi

Beberapa kebiasaan tanpa disadari dapat memperburuk kondisi gigi sensitif. Misalnya, menggertakkan gigi saat tidur (bruxism), menggigit es batu, membuka kemasan dengan gigi, atau sering mengonsumsi makanan asam. Jika kamu memiliki kebiasaan menggertakkan gigi, konsultasikan dengan dokter gigi untuk mendapatkan pelindung gigi (mouth guard) yang digunakan saat tidur.
Selain itu, berhentilah merokok karena kandungan nikotin dapat mengganggu sirkulasi darah pada gusi dan mempercepat kerusakan jaringan penyangga gigi.

8. Jaga Pola Makan dan Asupan Nutrisi

Nutrisi berperan besar dalam menjaga kesehatan gigi dan gusi. Konsumsi makanan kaya kalsium seperti susu, keju, dan yogurt untuk memperkuat enamel. Tambahkan juga makanan tinggi fosfor seperti ikan dan telur yang membantu proses remineralisasi gigi. Vitamin D turut berperan dalam penyerapan kalsium, sehingga penting untuk memastikan tubuh mendapat asupan yang cukup.
Buah-buahan seperti apel, pir, dan wortel bisa membantu membersihkan gigi secara alami karena teksturnya yang renyah. Namun, pastikan tetap menjaga kebersihan mulut setelah mengonsumsinya untuk mencegah penumpukan sisa makanan.

9. Gunakan Perlindungan Tambahan Bila Diperlukan

Bagi kamu yang memiliki sensitivitas tinggi, penggunaan produk tambahan seperti gel fluoride atau mouthwash khusus bisa menjadi solusi. Beberapa dokter juga menyarankan penggunaan sealant gigi sebagai lapisan pelindung sementara yang membantu menutup dentin terbuka. Dengan begitu, rasa ngilu dapat diminimalisir, terutama saat mengonsumsi makanan dengan suhu ekstrem.

10. Konsisten dalam Perawatan Harian

Kunci utama menjaga gigi sensitif agar tetap sehat adalah konsistensi. Tidak ada hasil instan dalam perawatan gigi. Kamu perlu menjaga rutinitas menyikat gigi, menggunakan pasta khusus, serta rutin kontrol ke dokter. Dengan disiplin menjalani langkah-langkah tersebut, kamu dapat mencegah munculnya rasa gigi ngilu dan menjaga kesehatan mulut secara menyeluruh.

Merawat gigi sensitif bukanlah hal yang sulit, tetapi membutuhkan perhatian dan kebiasaan baik yang dilakukan setiap hari. Dengan menjaga kebersihan, memperhatikan pola makan, serta melakukan perawatan rutin, gigi akan tetap kuat, sehat, dan terbebas dari rasa ngilu yang mengganggu. Ingat, senyum yang sehat berawal dari perawatan kecil yang dilakukan dengan penuh kesadaran setiap hari.

Also Read

Tags