Fenomena langit yang spektakuler akan terjadi di bulan Februari ini dengan kehadiran hujan meteor Alpha Centaurid yang mencapai puncaknya pada akhir pekan mendatang. Peristiwa astronomi ini menjadi salah satu atraksi langit yang patut disaksikan oleh para pencinta bintang.
Pada Sabtu, 8 Februari 2025, gugusan meteor yang termasuk dalam kategori minor ini akan tampak berasal dari rasi bintang Centaurus.
“Saat intensitas maksimum, pengamat bisa menemukan setidaknya 8 sampai 25 meteor per jam yang bergerak dengan kecepatan 56 kilometer per detik,” kata penggiat astronomi dari komunitas Langit Selatan di Bandung, Avivah Yamani, melalui keterangan tertulisnya pada Selasa, 4 Februari 2025.
Hujan meteor Alpha Centaurid telah berlangsung sejak 28 Januari lalu dan diperkirakan akan berakhir pada 21 Februari. Fenomena ini dapat disaksikan setiap malam mulai pukul 21.48 WIB di arah tenggara.
Puncak dari hujan meteor ini bertepatan dengan fase bulan yang sedang menuju periode baru. Bulan perbani awal dimulai pada 5 Februari, di mana satelit alami Bumi tersebut akan tampak sejak matahari tenggelam hingga tengah malam sebelum akhirnya menghilang di cakrawala. Momen ini menjadi kesempatan emas bagi pengamat langit karena minimnya gangguan cahaya bulan dari tengah malam hingga menjelang fajar.
Bulan purnama diprediksi terjadi pada 12 Februari, sementara pada 18 Februari, bulan akan mencapai titik apogee atau jarak terjauhnya dari Bumi sejauh 404.882 kilometer. Sebelumnya, pada 2 Februari, bulan telah berada di perigee atau titik terdekatnya dengan Bumi pada jarak 367.457 kilometer. Siklus bulan baru berikutnya akan terjadi pada 28 Februari.
Selain hujan meteor, fenomena lain yang menarik untuk diamati adalah konjungsi superior planet Merkurius pada Minggu, 9 Februari. Dalam peristiwa ini, Merkurius tampak seolah-olah menghilang dari pandangan karena posisinya sejajar dengan Matahari dari perspektif Bumi.
Di malam hari yang sama, bulan akan tampak berada dalam posisi dekat dengan planet Mars. Kedua benda langit ini dapat diamati sejak matahari terbenam hingga Mars tenggelam di cakrawala pada pukul 03.35 WIB, diikuti oleh bulan beberapa saat kemudian.
Fenomena langit lainnya terjadi pada 26 Februari, ketika planet Merkurius dan Saturnus tampak berdekatan di ufuk barat setelah matahari terbenam. Namun, Saturnus akan lebih dahulu menghilang dari pandangan pada pukul 18.52 WIB, disusul oleh Merkurius. Mengingat posisi keduanya yang cukup rendah di langit, pengamatan mungkin akan sedikit menantang.
Bagi para penggemar astronomi, Februari menjadi bulan yang penuh dengan kejadian langit yang menakjubkan. Dengan kondisi cuaca yang mendukung dan lokasi pengamatan yang tepat, berbagai fenomena ini bisa dinikmati dengan jelas.