Suzuki Jimny 5 pintu resmi melantai di pasar otomotif Jepang. Yang menarik, meskipun kendaraan ini sama-sama berasal dari India, harganya di Jepang justru jauh lebih ekonomis dibandingkan dengan di Indonesia. Apa yang menyebabkan perbedaan ini?
Dilansir dari Gaadiwaadi dan Cardekho pada Minggu (2/2), Suzuki Jimny 5 pintu yang dijual di Jepang merupakan hasil produksi dari fasilitas manufaktur yang berlokasi di Gurugram, Haryana, India. Mobil ini dipasarkan dengan harga mulai dari 2,6 juta yen (setara Rp 270 jutaan) hingga 2,75 juta yen (sekitar Rp 290 jutaan).
Perbandingan harga ini menunjukkan kesenjangan yang cukup besar dengan Indonesia. Di Tanah Air, model yang sama dibanderol antara Rp 470 jutaan hingga Rp 490 jutaan dalam kondisi on the road Jakarta. Selisih harga tersebut mencapai hampir Rp 200 juta, angka yang cukup signifikan.
Di Jepang, harga Suzuki Jimny 5 pintu tidak jauh berbeda dari yang ditawarkan di India, dengan perbedaan hanya sekitar Rp 30-40 jutaan lebih mahal. Model ini pun menjadi salah satu produk unggulan yang paling banyak diekspor oleh Suzuki, menjangkau lebih dari 100 negara, termasuk Jepang sebagai salah satu penerimanya.
Managing Director & CEO Maruti Suzuki, Hisashi Takeuchi, menegaskan bahwa ekspor Suzuki Jimny 5 pintu ke Jepang merupakan bukti bahwa India telah menjadi pusat produksi global bagi Suzuki.
“Keberhasilan Suzuki Jimny di pasar global mencerminkan komitmen kami mengenai ‘buatan India, dijual ke seluruh dunia’,” ujar Takeuchi.
Meskipun Suzuki Jimny 5 pintu diproduksi di India dan diekspor ke berbagai negara, varian tiga pintu tetap diproduksi secara domestik di pabrik Suzuki yang ada di Jepang. Kedua model ini pun sama-sama tersedia di Indonesia.
Secara spesifikasi, Suzuki Jimny 5 pintu yang beredar di Jepang tidak memiliki banyak perbedaan dengan versi yang dipasarkan di Indonesia maupun India. Kendaraan ini mengandalkan mesin 1.5 liter dengan konfigurasi empat silinder, mampu menghasilkan tenaga sebesar 102 PS dan torsi 130 Nm. Hanya saja, pabrikan melakukan beberapa penyesuaian kecil untuk menyesuaikan dengan kebutuhan pasar setempat.