Mudik atau tradisi pulang ke kampung halaman dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya masyarakat Indonesia. Seiring perkembangan teknologi, kini ada tren baru yang diprediksi akan semakin populer dalam beberapa tahun ke depan, yakni mudik menggunakan mobil listrik.
Prediksi ini bukan sekadar angan-angan belaka. Pasalnya, bepergian ke kampung halaman dengan kendaraan berbasis listrik terbukti jauh lebih hemat dibandingkan dengan mobil bermesin konvensional yang mengonsumsi bensin atau solar.
Perjalanan Mudik dengan Mobil Listrik: Lebih Irit dan Efisien
Tahun ini, kami mencoba sendiri bagaimana efisiensi perjalanan mudik dengan menggunakan mobil listrik. Hasilnya cukup mengejutkan: biaya perjalanan jauh lebih hemat dibandingkan saat menggunakan kendaraan berbahan bakar fosil.
Dalam uji coba ini, kendaraan yang digunakan adalah AION V, yang dibekali baterai berkapasitas 75,3 kWh serta mampu menempuh jarak sekitar 600 kilometer dalam satu kali pengisian daya penuh. Perjalanan dimulai dari Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, menuju Rest Area 379A Batang, Semarang, dengan jarak tempuh sekitar 384 km.
Total biaya pengisian daya selama perjalanan tersebut mencapai Rp 207.865 untuk mengisi daya sebanyak 76,61 kWh. Jika dihitung dengan tarif listrik sebesar Rp 2.466 per kWh, angka ini jauh lebih efisien dibandingkan pengeluaran untuk bahan bakar minyak (BBM) dengan jenis Ron 92.
Ketersediaan SPKLU di Jalur Mudik: Semakin Mudah dan Nyaman
Salah satu kekhawatiran utama dalam menggunakan mobil listrik untuk perjalanan jauh adalah ketersediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Namun, dengan perencanaan yang matang, tantangan ini bisa diatasi dengan mudah.
Di sepanjang jalur utama mudik di Pulau Jawa, SPKLU kini telah tersebar luas, terutama di sepanjang ruas Tol Trans Jawa. Jasa Marga, sebagai pengelola mayoritas jalan tol di Indonesia, telah menyediakan fasilitas pengisian daya di 53 rest area.
Beberapa lokasi strategis yang telah dilengkapi dengan SPKLU antara lain:
- Ruas Jabodetabek: Rest Area KM 10A, 21B, dan 45A
- Tol Jakarta-Cikampek: Rest Area KM 6B, 19A, 39A, 57A, hingga 62B
- Cipularang & Padaleunyi: Rest Area KM 72A, 88A, 97B, 125B, hingga 147A
- Palikanci & Batang-Semarang: Rest Area KM 207A, 208B, 360B, hingga 391A
- Semarang-Solo & Solo-Ngawi: Rest Area KM 429A, 487A, 519A, hingga 575B
- Surabaya-Mojokerto & Pandaan-Malang: Rest Area KM 725A, 753B, hingga 84B
Selain rest area di jalan tol, berbagai pusat perbelanjaan, hotel, dan fasilitas umum di kota-kota besar di Pulau Jawa juga telah menyediakan SPKLU guna mendukung pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik.
Keunggulan Mobil Listrik: Tidak Sekadar Hemat Biaya
Selain biaya perjalanan yang lebih hemat, ada berbagai keuntungan lain yang membuat mobil listrik semakin menarik untuk digunakan dalam perjalanan jarak jauh, termasuk mudik Lebaran.
Salah satu keunggulan utama adalah pengalaman berkendara yang lebih nyaman. Mobil listrik menawarkan akselerasi instan dengan tenaga yang responsif. Berdasarkan informasi dari situs resmi AION Indonesia, model AION V mampu menghasilkan tenaga hingga 150 kW dengan torsi 240 Nm.
Tak hanya itu, mobil listrik juga memiliki kabin yang lebih senyap dibandingkan kendaraan berbahan bakar konvensional, sehingga perjalanan terasa lebih tenang dan menyenangkan. Dari segi desain, kendaraan listrik umumnya memiliki tampilan yang lebih modern dan futuristik.
Di sisi lain, mobil listrik juga membutuhkan perawatan yang lebih sederhana dibandingkan mobil berbahan bakar minyak. Dengan komponen yang lebih sedikit, biaya servis kendaraan listrik cenderung lebih murah. Selain itu, pemerintah juga memberikan insentif berupa pajak kendaraan yang lebih rendah bagi pengguna mobil listrik.
Kesimpulan
Mudik menggunakan mobil listrik bukan lagi sekadar wacana, melainkan sudah menjadi alternatif nyata yang layak dipertimbangkan. Dengan biaya perjalanan yang lebih hemat, ketersediaan SPKLU yang semakin meluas, serta kenyamanan berkendara yang lebih baik, mobil listrik menjadi solusi ideal bagi para pemudik yang ingin pengalaman perjalanan yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Jadi, apakah Anda siap menjadi bagian dari tren baru ini dan menikmati pengalaman mudik yang lebih hemat dan menyenangkan?