Orang Amerika Mulai Berpaling dari Tesla, Apa Penyebabnya?

Sahrul

Sebuah survei terbaru yang dilakukan di Amerika Serikat (AS) mengungkap fakta menarik terkait minat masyarakat terhadap mobil listrik Tesla. Hasil studi tersebut menunjukkan bahwa mayoritas warga AS enggan membeli kendaraan produksi Tesla, dan alasan utama di balik keputusan itu adalah figur sang CEO, Elon Musk.

Berdasarkan laporan dari Carscoops pada Jumat (28/3), sebanyak 67 persen responden menyatakan tidak tertarik untuk membeli atau menyewa mobil Tesla. Dari jumlah tersebut, 37 persen secara eksplisit menyebut Elon Musk sebagai faktor yang membuat mereka ragu untuk memiliki mobil listrik tersebut.

“Ini berarti Elon Musk sendiri membuat 37 persen orang Amerika tidak tertarik membeli Tesla. Itu jauh lebih besar daripada 27 persen yang mengatakan bos yang blak-blakan itu tak terlibat dalam keputusan untuk tak mempertimbangkan Tesla,” demikian hasil survei yang dilaporkan.

Dulu, Elon Musk dikenal sebagai ikon revolusi kendaraan listrik dan banyak dipuja oleh para penggemar teknologi ramah lingkungan. Namun, kini citranya mulai meredup. Hal ini tercermin dalam survei yang menanyakan apakah Musk menjadi alasan seseorang untuk membeli atau menyewa Tesla di masa mendatang. Hasilnya cukup mencengangkan, hanya 1 persen responden yang menjawab ‘iya’.

Survei lain yang dilakukan oleh Yahoo News dan YouGov pada 20-24 Maret lalu juga mendukung temuan tersebut. Dari 1.677 responden, 45 persen memiliki opini negatif terhadap Musk, sementara 10 persen menganggapnya kurang baik. Hanya 21 persen yang masih menilai Musk secara positif.

Selain itu, survei yang sama menemukan bahwa 52 persen orang percaya bahwa Musk lebih mementingkan kepentingan pribadinya dibandingkan kepentingan negara. Data ini semakin memperkuat kesimpulan bahwa Tesla dan sang CEO tengah menghadapi tantangan besar di tanah kelahirannya sendiri.

Tak hanya menghadapi penurunan minat pembeli, Tesla juga menjadi sasaran kemarahan sebagian masyarakat AS dalam beberapa bulan terakhir. Sejumlah kelompok bahkan dilaporkan melakukan aksi vandalisme terhadap fasilitas Tesla, termasuk dealer, showroom, dan stasiun pengisian daya kendaraan listrik.

Menanggapi situasi tersebut, Elon Musk mengungkapkan kebingungannya atas perlakuan yang diterima perusahaannya. Ia menegaskan bahwa Tesla hanya berusaha menghadirkan mobil listrik bagi konsumen, tanpa melakukan hal yang layak mendapat serangan semacam ini.

“Tingkat kekerasan ini gila dan sangat salah. Tesla hanya membuat mobil listrik dan tidak melakukan apa pun untuk pantas mendapat serangan jahat ini,” ujar Musk.

Dengan tren penurunan citra publik yang dialami Musk, masa depan Tesla di pasar AS tampaknya menghadapi tantangan besar. Perusahaan yang dahulu menjadi simbol inovasi kini harus berhadapan dengan resistensi dari masyarakat yang semakin skeptis terhadap sang pemimpin.

Also Read

Tags

Leave a Comment