Peluang dan Tantangan Indonesia dalam Mewujudkan Mobil Nasional

Sahrul

Industri otomotif di Indonesia hingga saat ini masih dikuasai oleh merek-merek asing, mulai dari pabrikan asal Jepang, China, Korea Selatan, hingga produsen dari Eropa. Bahkan, negara tetangga seperti Vietnam sudah lebih dahulu melahirkan mobil nasionalnya, VinFast. Dengan potensi yang ada, mampukah Indonesia mengikuti jejak tersebut dan menghadirkan kendaraan buatan sendiri?

Kunci Sukses: Riset dan Pengembangan

Dosen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr. Ir. Jayan Sentanuhady, meyakini bahwa Indonesia memiliki peluang besar untuk melahirkan mobil nasional (mobnas), asalkan strategi yang diterapkan tepat sasaran.

Menurutnya, riset dan pengembangan (R&D) merupakan aspek paling krusial dalam menciptakan produk otomotif yang dapat bersaing di pasar. Selain itu, memahami kebutuhan masyarakat juga menjadi faktor penting agar mobnas dapat diterima dengan baik.

“Umumnya masyarakat memilih kendaraan berukuran kompak atau yang bisa menampung banyak penumpang. Jika desain dan fitur yang ditawarkan sesuai dengan harapan konsumen, mobnas bisa bersaing,” ujar Jayan.

Saat ini, tren industri otomotif global tengah beralih ke elektrifikasi. Hal ini bisa menjadi celah bagi Indonesia untuk menciptakan mobil nasional yang lebih ramah lingkungan. Jika mampu menghadirkan kendaraan listrik yang kompetitif, peluang sukses semakin besar.

Namun, menurut Jayan, selain aspek teknologi, faktor psikologis juga perlu diperhatikan. Kesadaran dan kebanggaan masyarakat terhadap produk lokal harus dibangun agar mobnas dapat diterima dengan baik di pasar domestik. Ia mencontohkan bagaimana Vietnam berhasil mengembangkan VinFast, yang kini mulai dikenal secara internasional.

“Mungkin memang ada beberapa tantangan, tetapi Vietnam sudah bisa membuktikan dengan mobnas mereka sendiri, VinFast. Kita juga akan bisa dengan kemampuan yang kita punya,” katanya.

Pemerintah Siapkan Fondasi Mobil Nasional

Pemerintah Indonesia tak tinggal diam. Saat ini, strategi untuk mewujudkan mobil nasional tengah dibahas bersama dengan berbagai pihak, termasuk produsen otomotif yang berminat mengembangkan kendaraan buatan lokal.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan bahwa sejumlah pabrikan telah menyampaikan minat mereka untuk membangun mobil nasional berbasis listrik di Indonesia.

“Mobil nasional sekarang sedang kita bahas bersama pabrikan, bahkan tadi ada sebuah pabrikan yang sudah menyampaikan kepada saya, mereka punya konsep membangun mobil nasional. Dan saya sekarang sedang tunggu, saya akan undang mereka, tapi sudah ada juga beberapa grup yang menyampaikan siap untuk membangun mobil nasional,” ujar Agus saat ditemui di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025, JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (13/2/2025) lalu.

Salah satu perusahaan yang menunjukkan keseriusannya adalah Polytron. Perusahaan ini sebelumnya dikenal sebagai produsen elektronik di bawah naungan Grup Djarum. Dalam beberapa tahun terakhir, Polytron mulai merambah industri kendaraan listrik dengan meluncurkan berbagai produk motor listrik.

“Polytron juga tadi salah satunya yang mengatakan kepada saya bahwa mereka siap untuk membangun mobil nasional, tapi juga ada beberapa (grup) selain Polytron,” tambah Agus.

Deretan Mobil Nasional yang Pernah Hadir

Sebenarnya, Indonesia telah memiliki beberapa merek yang masuk dalam kategori mobil nasional, meskipun belum sepenuhnya mampu bersaing dengan merek global. Salah satunya adalah Maung, kendaraan taktis yang dikembangkan oleh PT Pindad. Mobil ini awalnya dirancang untuk kebutuhan militer, namun belakangan mulai diperkenalkan sebagai kendaraan sipil.

Selain Maung, ada pula Esemka, yang sempat digadang-gadang sebagai mobil nasional dan mulai diproduksi di Boyolali, Jawa Tengah, oleh PT SMK Manufaktur Kreasi. Namun, keberlanjutan produksi dan penjualannya masih menjadi tanda tanya.

Akankah Indonesia Berhasil?

Dengan dukungan pemerintah serta keseriusan dari sejumlah industri otomotif dalam negeri, mobil nasional bukan lagi sekadar angan-angan. Namun, untuk benar-benar eksis dan bersaing, banyak tantangan yang harus dihadapi, mulai dari pengembangan teknologi, kesiapan infrastruktur, hingga membangun kepercayaan masyarakat terhadap produk lokal. Jika semua faktor ini bisa diatasi, bukan tidak mungkin Indonesia akan memiliki mobil nasional yang mampu bersaing di pasar domestik maupun global.

Also Read

Tags

Leave a Comment