Toyota Kijang Innova kembali membuktikan dominasinya di pasar otomotif nasional. Berdasarkan data wholesales dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) untuk Februari 2025, model ini tetap menjadi kendaraan paling laris di Indonesia. Jika digabung, total distribusi Kijang Innova—baik versi Zenix maupun Reborn—mencapai 6.008 unit, menjadikannya sebagai raja di segmen multi-purpose vehicle (MPV).
Selisih Penjualan Hanya 150 Unit
Meski Innova Zenix tetap menjadi penyumbang terbesar dalam total penjualan, jaraknya dengan Innova Reborn sangat tipis. Distribusi Innova Zenix mencapai 3.079 unit, sementara Innova Reborn terjual sebanyak 2.929 unit. Dengan demikian, selisih antara kedua model ini hanya 150 unit, yang menunjukkan betapa ketatnya persaingan antara versi modern dan model konvensional tersebut.
Perbedaan Pasar dan Preferensi Konsumen
Pangsa pasar kedua model ini ternyata cukup berbeda dari sisi demografi dan kebutuhan pengguna. Toyota mengungkapkan bahwa mayoritas pembeli Innova Zenix berasal dari wilayah Pulau Jawa. Hal ini disebabkan oleh preferensi masyarakat perkotaan yang lebih mengutamakan teknologi hybrid serta efisiensi bahan bakar. Sementara itu, Innova Reborn lebih diminati di luar Pulau Jawa, terutama di daerah yang memiliki medan jalan lebih beragam. Keunggulan model ini dalam menempuh berbagai kondisi jalan membuatnya menjadi pilihan utama bagi mereka yang mengutamakan ketangguhan kendaraan.
Selain itu, dari sisi pengguna, Innova Reborn banyak dipilih oleh perusahaan dan penyedia layanan rental mobil karena faktor ketahanan dan fungsionalitasnya. Sebaliknya, Innova Zenix lebih diminati oleh pelanggan individu atau konsumen retail yang mencari kenyamanan berkendara dengan teknologi mesin bensin serta hybrid.
Spesifikasi Mesin: Bensin, Hybrid, dan Diesel
Di sektor dapur pacu, Innova Zenix hadir dengan dua opsi mesin, yakni bensin dan hybrid. Varian bensin menggunakan mesin 2.000 cc berkode M20A-FKS Dynamic Force Engine, yang memiliki kapasitas 1.987 cc dengan konfigurasi empat silinder dual VVT-i. Mesin ini mampu menghasilkan tenaga maksimal 174 PS pada 6.600 rpm dengan torsi puncak 204,9 Nm.
Sementara itu, varian hybrid mengombinasikan mesin TNGA 2.000 cc M20A-FXS dengan motor listrik. Mesin berbahan bakar konvensionalnya mampu menyemburkan tenaga 152 PS pada 6.000 rpm dengan torsi 187,3 Nm pada rentang 4.400-5.200 rpm. Ditambah dengan motor listrik bertenaga 113 PS dan torsi 205,9 Nm, total output gabungan mencapai 186 PS, yang memberikan keseimbangan antara performa dan efisiensi.
Di sisi lain, Innova Reborn tetap mempertahankan opsi mesin diesel dan bensin. Versi diesel ditenagai oleh mesin 2GD FTV dengan konfigurasi empat silinder segaris dan teknologi VNT Intercooler. Mesin berkapasitas 2.393 cc ini menghasilkan tenaga 149 PS pada 3.400 rpm dengan torsi mencapai 342,2 Nm yang tersedia dalam rentang 1.200-2.800 rpm, menjadikannya pilihan utama bagi mereka yang membutuhkan tenaga besar untuk perjalanan jauh atau kondisi jalan menantang.
Untuk varian bensin, Innova Reborn menggunakan mesin 1TR-FE berkapasitas 1.998 cc dengan konfigurasi empat silinder segaris serta teknologi DOHC Dual VVT-i. Mesin ini mampu menghasilkan tenaga puncak 139 PS pada 5.600 rpm dengan torsi maksimal 183,3 Nm pada 4.000 rpm.
Kesimpulan: Duel Sengit di Segmen MPV
Dengan perbedaan penjualan yang sangat tipis, baik Innova Zenix maupun Reborn tetap memiliki basis penggemar yang kuat. Innova Zenix menawarkan teknologi modern dan efisiensi bahan bakar, sementara Innova Reborn tetap menjadi pilihan bagi mereka yang menginginkan kendaraan tangguh dan andal untuk berbagai kondisi medan. Persaingan keduanya menjadi bukti bahwa Toyota Kijang Innova masih menjadi primadona di pasar MPV Indonesia, dengan daya tarik yang tak lekang oleh waktu.