Polusi Udara Makin Parah, India Siapkan Aturan Baru untuk Kendaraan Konvensional

Sahrul

India, yang dikenal sebagai salah satu negara dengan tingkat polusi udara tertinggi di dunia, kini tengah mencari jalan keluar untuk mengatasi masalah tersebut. Salah satu langkah yang tengah dipertimbangkan adalah pembatasan penggunaan kendaraan berbahan bakar bensin dan diesel di kota-kota besar.

Menurut laporan yang dirilis oleh Indianauto pada Jumat (31/1), pemerintah setempat sedang mempertimbangkan larangan mobil berbahan bakar fosil di Mumbai dalam beberapa tahun ke depan. Penduduk kota tersebut akan didorong untuk beralih ke kendaraan berbahan bakar gas alam terkompresi (CNG) dan kendaraan listrik.

Polusi Udara Mengkhawatirkan

Data dari India National Air Quality Index (AQI) menunjukkan bahwa kualitas udara di Mumbai belakangan ini berada pada kategori jingga atau merah. Kategori tersebut menunjukkan tingkat polusi yang sangat tinggi dan berbahaya bagi kesehatan manusia. Bahkan di ibu kota Delhi, indeks AQI mencapai angka 350, yang diklasifikasikan sebagai “sangat tercemar”.

Melihat situasi ini, pemerintah Mumbai serius mempertimbangkan larangan mobil bensin dan diesel. Langkah ini diperkirakan tidak hanya terbatas di Mumbai, tetapi dapat diperluas ke wilayah lain yang juga menghadapi masalah kualitas udara buruk.

Panel Ahli Dibentuk

“Melihat kualitas udara yang memburuk di Mumbai, Maharashtra telah membentuk panel yang terdiri dari tujuh ahli untuk mengevaluasi pelarangan kendaraan berbahan bakar bensin dan solar di kota tersebut,” demikian bunyi laporan tersebut.

Panel ini dipimpin oleh petugas Indian Administrative Service (IAS) Sudhir Kumar Shrivastava. Kelompok ini terdiri dari komisaris transportasi negara bagian, komisaris polisi kota bagian lalu lintas, Direktur Pelaksana Mahanagar Gas Limited, Manajer Proyek Maharashtra State Power Distribution Company Limited, Presiden Society of Indian Automobile Manufacturers (SIAM), dan komisaris transportasi bagian penegakan hukum.

Perintah Pengadilan

Pada 9 Januari lalu, Pengadilan Tinggi Bombay turut mengeluarkan perintah yang menyoroti dampak polusi udara dan kemacetan lalu lintas di Mumbai. Dalam perintah tersebut, pengadilan menyatakan bahwa kendaraan bermotor adalah salah satu kontributor utama pencemaran udara di wilayah tersebut.

“Emisi kendaraan merupakan salah satu sumber utama polusi udara,” ujar perintah pengadilan tersebut.

Tantangan Implementasi

Meskipun rencana ini terlihat menjanjikan, pelaksanaannya tidak akan mudah. Masyarakat Mumbai diprediksi akan memberikan perlawanan karena harga kendaraan berbahan bakar CNG dan listrik masih lebih mahal dibandingkan mobil bensin dan diesel. Selain itu, sektor otomotif juga khawatir dengan dampak ekonomi dari kebijakan ini.

“Selain itu, mengingat fakta bahwa Mumbai merupakan pasar yang sangat besar untuk kendaraan berbahan bakar bensin dan solar, langkah tersebut akan sangat merugikan produsen kendaraan,” kata laporan yang sama.

Langkah pemerintah India ini menunjukkan komitmen yang serius untuk mengatasi krisis lingkungan. Namun, keseimbangan antara keberlanjutan lingkungan dan kebutuhan masyarakat tetap menjadi tantangan besar yang perlu dihadapi.

Also Read

Tags

Leave a Comment