Musim MotoGP 2025 tampaknya menjadi tantangan besar bagi Francesco Bagnaia. Pembalap utama Ducati Lenovo itu belum menunjukkan performa terbaiknya dalam beberapa balapan awal musim. Bahkan, di seri MotoGP Argentina 2025, ia harus mengakui keunggulan dua pembalap tim satelit, Alex Marquez (Gresini) dan Franco Morbidelli (Pertamina Enduro VR46).
Melihat kondisinya yang tak optimal di lintasan, Bagnaia pun mempertimbangkan untuk mengembalikan setelan motornya ke konfigurasi yang ia gunakan tahun lalu.
“Saya merasa kehilangan sesuatu, seperti kontrol ban belakang, dan itu sangat aneh, mengingat (spek) motornya mirip dengan tahun lalu,” ujar Bagnaia, dikutip dari Crash.
Ducati GP24: Spek Sama, Performa Berbeda
Pada musim ini, Ducati Lenovo mempercayakan Bagnaia dan rekan setimnya, Marc Marquez, dengan Desmosedici GP24—motor yang sebenarnya masih mengusung spesifikasi serupa dengan musim lalu. Namun, sejumlah perubahan dalam aspek teknis, seperti suspensi, perangkat lunak, dan sistem elektronik, membuat karakteristik motor terasa berbeda bagi Bagnaia.
Kondisi ini memunculkan dilema bagi sang juara dunia MotoGP 2022. Ia merasa motor yang sebelumnya membawanya bersaing ketat di papan atas kini tidak lagi memberikan sensasi yang sama di lintasan.
“Mungkin mulai balapan berikutnya (di MotoGP Amerika 2025) saya akan kembali ke GP24 (settingan tahun lalu), karena saat ini saya memiliki perasaan sangat aneh (dengan GP24 versi 2025). Kita harus terus bekerja, tetapi kita harus menyelesaikan masalah ini,” lanjut Bagnaia.
Ducati Pabrikan Enggan Gunakan GP25, Pilih Bertahan dengan GP24
Sebenarnya, untuk musim 2025, tim pabrikan Ducati semula berencana menggunakan motor terbaru, Desmosedici GP25. Namun, setelah serangkaian uji coba di Malaysia dan Thailand, motor tersebut dianggap belum cukup kompetitif. Akibatnya, Ducati memutuskan tetap mengandalkan GP24 sebagai senjata utama mereka di musim ini.
Musim lalu, motor ini menjadi salah satu paket paling tangguh di lintasan. Dengan GP24, Bagnaia mampu memberikan perlawanan sengit terhadap Jorge Martin dalam perebutan gelar juara hingga seri-seri terakhir. Sayangnya, di MotoGP 2024, ia harus mengakui keunggulan Martin yang akhirnya keluar sebagai juara dunia.
Kini, dengan performa GP24 versi 2025 yang belum sesuai harapan, Bagnaia dan timnya harus bekerja lebih keras untuk mengembalikan daya saing di lintasan. Apakah kembali ke setup tahun lalu bisa menjadi solusi untuk sang juara bertahan? Jawabannya akan terungkap dalam balapan berikutnya di MotoGP Amerika 2025.