Aplikasi pencatatan keuangan digital, Kantong UMKM, kini mulai dikenal di kalangan pelaku usaha kecil dan menengah di Kota Cirebon, Jawa Barat. Sebelumnya, platform ini telah mendapatkan sambutan positif dari komunitas UMKM yang berada di Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang Selatan, Provinsi Banten.
Kepala Pelaksana Tugas (PLT) Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perdagangan, dan Perindustrian Kota Cirebon, Handi Soegianto, menyampaikan apresiasi terhadap kehadiran inovasi digital ini. Ia berharap, dengan adanya aplikasi ini, perkembangan UMKM di wilayahnya semakin meningkat dan lebih terorganisir.
“Pelatihan digitalisasi ini sangat bagus untuk perkembangan usaha kecil menengah dan UMKM. Alhamdulillah dengan pelatihan dan luar biasa respon dari UMKM yang hadir,” ujar Handi dalam acara seminar pelatihan dan pendampingan pencatatan keuangan digital yang diikuti oleh ratusan pelaku UMKM di Kota Cirebon.
Menurut Handi, inisiatif ini sangat berarti mengingat sektor UMKM tengah berkembang pesat. Berdasarkan data tahun 2023, pertumbuhan sektor ini mencapai 5%. Sementara itu, pada tahun 2024, angka pertumbuhan meningkat menjadi 7,04%. Saat ini, Kota Cirebon tercatat memiliki lebih dari 4.000 UMKM aktif, sekitar 1.600 industri kecil menengah (IKM), serta lebih dari 2.000 pedagang kaki lima (PKL).
“Ini luar biasa, pertumbuhan di Kota Cirebon, sangat bagus. Karena itu saya sekali lagi menyambut baik adanya pelatihan dan kasir digital, ini pasti bermanfaat besar buat UMKM,” tambahnya dengan penuh optimisme.
Pelatihan pencatatan transaksi berbasis digital ini merupakan hasil kolaborasi antara PT Trans Digital Cemerlang (TDC) dan seorang pelatih UMKM, Adha Wahyudi, yang lebih dikenal dengan sebutan Coach Adha. Adha, yang juga merupakan pendiri Asa Academy, menekankan bahwa pencatatan transaksi secara digital melalui aplikasi seperti Kantong UMKM bukan sekadar pilihan, melainkan elemen krusial dalam keberlangsungan usaha kecil.
Sementara itu, Ian Hutabarat, perwakilan dari PT Trans Digital Cemerlang (TDC), memastikan bahwa kehadiran aplikasi Kantong UMKM di Kota Cirebon akan membawa kemudahan bagi pelaku usaha dalam bertransaksi. Ia menjelaskan bahwa Kantong UMKM dirancang sebagai sistem Point of Sales (POS) berbasis Android yang mengedepankan efisiensi serta kemudahan penggunaan.
“Keunggulan dari aplikasi ini adalah biaya aplikasi gratis, transaksi cepat dan tepat kurang dari satu menit. Aktivasi pembayaran melalui QRIS maksimal H+2 registrasi dan Kantong UMKM menggunakan QRIS dinamis dengan waktu tunggu 2 menit, transaksi nya,” jelasnya.
Ian juga menambahkan bahwa aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk dengan mudah mengubah atau memperbarui informasi harga produk. Selain itu, sistem secara otomatis akan mencetak nota pembayaran setelah transaksi berhasil dilakukan, sehingga memberikan transparansi serta kemudahan bagi pengguna.
Dengan hadirnya Kantong UMKM di Kota Cirebon, para pelaku usaha kecil diharapkan dapat semakin berkembang dan beradaptasi dengan era digital, menjadikan bisnis mereka lebih efisien dan kompetitif di pasar yang semakin dinamis.